Rabu, 17 Desember 2008

Installasi OpenOffice.org 3.0 pada Ubuntu 8.10 Intrepid Ibex

Pastinya sudah banyak yang tahu bahwa Openoffice.org bawaan dari Ubuntu 8.10 Intrepid Ibex adalah Openoffice.org 2.4. Sedangkan versi terbarunya adalah Openoffice.org 3.0.
Jika rekan-rekan ingin menggunakan versi terbaru Openoffice.org 3.0, ikuti langkah instalasinya di bawah ini:

1. Download OpenOffice.org 3.0 disini

2. Buka terminal Applications->Accessories->Terminal

3. Pada terminal ketik sudo su dan masukkan password root

4. Uninstall OpenOffice yang lama, dengan mengetik
# sudo apt-get remove openoffice.org-core

5. Ekstrak paket OpenOffice.org 3.0 yang sudah didownload
# tar -Zxvf OOo_3.0.0_LinuxIntel_install_en-US_deb.tar.gz

6. Masuk ke direktory hasil ekstrak, dengan mengetik
# cd OOo_3.0.0_LinuxIntel_install_en-US_deb/DEBS

7. Install paket dengan perintah
# dpkg –install –force-overwrite ooobasis3.0_8.deb desktop- interation/openoffice.org3.0-debian-menus_3.0-9354_all.deb

8. Tutup terminal dan Openoffice.org 3.0 telah siap digunakan

Mount Point ntfs Partition Otomatis Start-Up di Ubuntu 8.10

Bagi seorang newbie, hal yang peling membosankan adalah apabila saat qta menjalankan linux, qta harus meng”mount” semua device ntfs qta agar qta bisa mengakses file dalam devices tersebut (bagi yang masih dual OS bersama win**** atau menggunakan eksternal hard drive optional).Program “ntfs configurating tool” merupakan sebuah aplikasi untuk mengkonfigurasi semua device berformat NTFS untuk mengijinkan membaca,menulis,juga menghapus file di device-device tersebut. Nah,,,,aplikasi ini penting bagi seorang newbie yang masih kesulitan menggunakan konsole untuk melakukan hal tersebut.

Kali ini, penulis menggunakan linux ubuntu 8.10 Intrepid Ibex, jadi,,harus menginstal aplikasi ini terlebih dahulu di http://flomertens.free.fr/ntfs-config

Hal ini dikarenakan, aplikasi ini tidak dalam 1 paket bawaan saat qta menginstal ubuntu 8.10. Aplikasi ini dibawakan 1 paket instalannya pada ubuntu 7.10.

Berikut langkah2 nya:

  1. Buat repositori lokal ubuntu 8.10 pada hardisk anda. Bagi yang kesulitan, silahkan kunjungi http://avancalinux.blogspot.com/2008/11/repository-lokal-ubuntu-810-menggunakan.html ()

  2. Instal aplikasi “ntfs confiruration tool” pada ubuntu 8.10

    sudo apt-get install ntfs-config

    Ini digunakan untuk menginstal semua paket ntfs-config termasuk ntfs-3g, atau menggunakan synaptic package manager, dengan langkah sebagai berkut:

    system ---> Administration ---> Synaptic package manager, cari paket ntfs-3g, klik apply untuk menginstal.


    3. Setelah selesai menginstal ntfs-config, buka aplikasi tersebut:

    Applications—>System Tools—>NTFS Configuration Tool


    4. Masukan root password, klik ok


    Akan tampil partisi NTFS yang tersedia, sebagai contoh /dev/sda1 pada NTFS partisinya.


    5. Pilih partisi yang akan dikonfigurasi, masukan nama mount point nya, dan klik apply.

    Sebagai contoh, kita akan membuat mount point /dev/sda1 dengan nama windows, maka tulis lah di set mount point menggunakan nama windows, secara otomatis, akan keluar sebagai /media/windows, kemudian klik apply.

    6. Pilih NTFS Write Support yang tersedia, internal atau eksternal, atau keduanya.



    Sebagai Contoh, anda akan meng”check box” untuk Enable write support for internal device karena saya menggunakan dual boot dengan win****. Jika anda menggunakan hard drive eksternal,klik pada option nya,kemudian klik ok.


    7. Setelah selesai,maka akan tampil mount point pada desktop anda. Nah,,,mount point ini akan tampil secara otomatis saat pertama kali start up menjalankan ubuntu anda. Jadi, tidak direpotkan lagi meng”umount” satu per satu partisi ntfs anda.

    1. Untuk mengecek, apakah partisi windows qta sudah bisa digunakan untuk membaca, menulis, dan menghapus file di dalam nya, double klik icon partisi nya.

Senin, 03 November 2008

Tutorial Setup FTP Server

membuat FTP Server menggunakan Very Secured File Transfer Protocol Daemon (VSFTPD).. VSFTPD tersedia pada DVD instalasi OpenSUSE.

Setup FTP Server pada OpenSUSE Menggunakan YAST


FTP server merupakan sebuah server yang memanfaatkan File Transfer Protocol (FTP) untuk keperluan transfer file antar mesin pada jaringan TCP/IP. FTP adalah sebuah protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas komputer antar mesin-mesin dalam sebuah jaringan internet atau intranet.

FTP merupakan salah satu protokol Internet yang paling awal dikembangkan, dan masih digunakan hingga saat ini untuk melakukan proses download dan upload data. FTP Server dapat diakses menggunakan FTP klien yang berjalan pada modus Konsole / Terminal maupun modus GUI.

Berikut adalah cara melakukan setting FTP Server pada OpenSUSE menggunakan vsftpd. vsftpd terkenal sebagai ftp server yang handal dan tingkat securitynya cukup powerful.

INSTALASI

Cara 1

  1. Buka YAST | Software | Software Management. Cari file vsftpd dan yast2-ftp-server. Pilih (beri tanda centang) dan klik Accept.
  2. Tutup YAST dan buka kembali untuk merefresh tampilan agar ada pilihan FTP Server pada setting network services

Cara 2

  1. Buka konsole / terminal (ALT + F2, konsole)
  2. Ketik
    1. zypper in vsftpd yast2-ftp-server
  3. Tekan Enter dan tunggu hingga proses instalasi selesai

AKTIVASI

  1. Buka YAST | Network Services | FTP Server
  2. Pada wizard pertama — Start-Up — Tentukan pilihan untuk Service Start. Sebaiknya pilih when booting agar service FTP langsung berjalan pada saat komputer dihidupkan. Untuk Switch On & Off, kita bisa langsung menjalankan FTP Server. Lanjutkan setting dengan memilih General pada bagian kiri.
  3. FTP1

  4. Pada wizard kedua — General — tentukan banner Welcome Message, pilihan Chroot (jika dipilih, user tidak akan bisa kemana-mana selain di home directory sendiri), Verbose Logging (Pesan log akan ditampilkan), Umask (default umask user dan group), serta lokasi folder untuk masing-masing user baik anonymous maupun authenticated user. Setelah disetting, klik bagian Performance
  5. FTP2

  6. Pada wizard ketiga — Performance — tentukan setting koneksi akan diputus jika user idle alias tidak melakukan apa-apa selama sekian menit, kemudian jumlah maksimum klien yang boleh mengakses dari 1 IP, Jumlah total klien yang boleh mengakses dan maksimum bandwidth yang diberikan. Setelah selesai, pindah ke bagian Authentication
  7. FTP3

  8. Pada wizard keempat — Authentication — tentukan siapa saja yang boleh mengakses FTP Server, dan apakah user anonymous boleh melakukan proses upload atau tidak. Untuk keamananan, opsi ini sebaiknya dinon aktifkan, jangan ikuti contoh saya dibawah ini, hehehe… Setelah selesai, pindah ke bagian Expert Setting
  9. FTP4

  10. Pada wizard kelima — Expert Settings– tentukan pilihan untuk Passive Mode, akses SSL (Secured Sockets Layer) dan setting Firewall. Jika Firewall diaktifkan, kita harus memberikan akses pada port yang digunakan oleh FTP Server, biasanya port 21. Setelah selesai, klik Finish.
  11. FTP5

KONFIGURASI FIREWALL UNTUK FTP

  1. Buka teks editor dalam akses root, misalnya kwrite dengan menekan tombol ALT+F2 dan mengetik perintah
  2. Buka / edit file /etc/sysconfig/SuSEfirewall2
  3. Berikan akses ftp pada variabel FW_SERVICES_EXT_TCP, contoh :
    1. FW_SERVICES_EXT_TCP="http https ftp"
  4. Aktifkan fungsi tracking dan NAT pada variabel FW_LOAD_MODULES, Contoh :
    1. FW_LOAD_MODULES="ip_conntrack_ftp ip_nat_ftp"
  5. Jalankan ulang service FTP Server
    1. service vsftpd restart

KONFIGURASI USER

TESTING FTP SERVER

  1. Melalui konsole (ALT + F2, konsole) untuk user anonymous
  2. FTP6

  3. Melalui konsole (ALT + F2, konsole) untuk user authentikasi
  4. FTP7

Related Entries :

  1. Konfigurasi FTP Server pada OpenSUSE via Konsole
  2. FTP Server How To
  3. FTP Server on OpenSUSE
  4. Konfigurasi vsftpd di OpenSUSE

Konfigurasi FTP Server pada OpenSUSE via Konsole


FTP server merupakan sebuah server yang memanfaatkan File Transfer Protocol (FTP) untuk keperluan transfer file antar mesin pada jaringan TCP/IP. FTP adalah sebuah protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas komputer antar mesin-mesin dalam sebuah jaringan internet atau intranet.

FTP merupakan salah satu protokol Internet yang paling awal dikembangkan, dan masih digunakan hingga saat ini untuk melakukan proses download dan upload data. FTP Server dapat diakses menggunakan FTP klien yang berjalan pada modus Konsole / Terminal maupun modus GUI.

Berikut adalah cara melakukan setting FTP Server pada OpenSUSE menggunakan vsftpd. vsftpd terkenal sebagai ftp server yang handal dan tingkat securitynya cukup powerful.

INSTALASI & AKTIVASI

  1. Buka konsole / terminal (ALT + F2, konsole)
  2. Install paket vsftpd
    1. sudo zypper in vsftpd
  3. Tambahkan service vsftpd
    1. sudo chkconfig --add vsftpd
  4. Jalankan service vsftpd
    1. sudo service vsftpd start
  5. Testing FTP Server
  6. Testing FTP

KONFIGURASI TAMBAHAN

Secara default, FTP Server yang baru diinstall hanya memperbolehkan akses dengan authentikasi anonymous dan terbatas. File konfigurasi vsftpd terletak pada folder /etc/vsftpd.conf dan dapat diubah sesuai dengan kebutuhan. Silakan buka file konfigurasi tersebut dengan text editor.

Berikut adalah beberapa opsi yang didapat dimodifikasi :

KONFIGURASI FIREWALL UNTUK FTP

  1. Buka teks editor dalam akses root, misalnya kwrite dengan menekan tombol ALT+F2 dan mengetik perintah
  2. Buka / edit file /etc/sysconfig/SuSEfirewall2
  3. Berikan akses ftp pada variabel FW_SERVICES_EXT_TCP, contoh :
    1. FW_SERVICES_EXT_TCP="http https ftp"
  4. Aktifkan fungsi tracking dan NAT pada variabel FW_LOAD_MODULES, Contoh :
    1. FW_LOAD_MODULES="ip_conntrack_ftp ip_nat_ftp"
  5. Jalankan ulang service FTP Server
    1. service vsftpd restart

PENGGUNAAN KLIEN FTP

OpenSUSE menyediakan berbagai macam software FTP yang dapat digunakan secara mudah. Beberapa diantaranya adalah :

  • Akses FTP melalui konsole dengan perintah : ftp alamat-ftp-server, misalnya ftp localhost atau ftp 192.168.0.1 atau ftp ftp.vavai.com
  • Akses FTP menggunakan gftp
  • Akses FTP menggunakan kftpgrabber
  • Akses FTP menggunakan fireftp, dalam bentuk Firefox Addons

Related Entries :

  1. Setup FTP Server pada OpenSUSE Menggunakan YAST
  2. FTP Server How To
  3. FTP Server on OpenSUSE
  4. Konfigurasi vsftpd di OpenSUSE

Senin, 27 Oktober 2008

Utak-atik Asus Eee PC 4G jadi 900MHz


Selasa, 28 Oktober 2008 | 08:33 WIB

Eee PC 4G atau dikenal juga dengan nama seri 701, adalah netbook yang mengadopsi prosesor 900MHz. Tapi demi menghemat batere dan mencegahnya menjadi terlalu panas., Asus sengaja mengesetnya di kisaran 630MHz. Alasannya masuk akal, tetapi bisa dianggap sebagai pembatas yang menyebalkan bagi mereka yang mendambakan kecepatan lebih tinggi.

Hmm, jangan kuatir. Ada trik update BIOS yang bisa dilakukan untuk menaikkan prosesor Eee PC 4G dari 630MHz menjadi 900MHz. Mau tahu? Ikuti langkah-langkah berikut. Cuma jsupaya tidak salah kaprah, tutorial ini bukanlah suatu overclock prosesor. Kita hanya mengembalikan clock speed prosesor Asus Eee PC ke kondisi standarnya, yakni 900MHz.

Yang perlu disiapkan:
· Asus Eee PC 4G atau 701
· Flash disk minimal 512MB
· HP USB Disk Storage Format Tool (unduh di downloads.pcworld.com/pub/new/utilities/peripherals/SP27608.exe)
· SuperROM/Bios705 (unduh di www.ziddu.com/download/2062265/BIOS705.zip.html)
· FlashBoot (unduh di www.prime-expert.com/flashboot/)

Tahap Penyalinan dan Pembuatan Startup
1) Salin afudos.exe dan eeepc.rom ke drive C:- yang ada di Eee PC.
2) Install paket HP USB Disk Storage Format Tool dan FlashBoot.
3) Masukkan flash disk, dan format flash disk tersebut menggunakan HP USB Disk Storage Format Tool.
4) Buka FlashBoot, lalu pilih Create bootable flash disk with minimal set of DOS system files > Next > Use built-in FreeDOS > Make Bootable USB Flash Disk which is physically present on this PC. Arahkan ke drive flashdisk, klik Next, dan silakan tunggu sampai selesai.

Tahap Utak-atik
1) Masukkan flash disk saat Eee PC mati (turn off), lalu nyalakan netbook tersebut dan tekan F2 untuk masuk ke BIOS. Sesudah itu, Set Boot > Boot Device Priority > 1st Boot Device menjadi [Removable Dev.].
2) Saat flash disk masih menancap, restart Eee PC dan tekan ESC berkali-kali sampai muncul pilihan Booting. Lakukanlah booting dari flash disk tersebut.
3) Begitu muncul tulisan yang diakhiri : "Press any key to continue the boot...", tekan Enter berkali-kali sampai muncul tampilan seperti command prompt C:->.
4) Silakan ketik dan enter C:->dir D:-.
5) Pastikan ada file afudos.exe dan eeepc.rom di D:-. Sebagai informasi, D:- di sini sebenarnya adalah drive C:- di Windows XP yg ada di Eee PC. Karena drive C:- telah digunakan oleh flash disk untuk Booting (boot bayangan), maka C:- di Windows akan terbaca sebagai D:-.
6) Ketik dan enter C:->D:. Dengan demikian, Prompt akan pindah ke D:->.
7) Ketik dan enter D:->afudos /ieeepc.rom.
8) Tunggu sampai proses selesai.

Tahap Pemakaian
1) Silakan restart Eee PC Anda dan tekan F2 untuk masuk ke BIOS. Di BIOS tersebut akan muncul perubahan BIOS dengan tulisan ....BIOS REVISION 0511 Test 705.
2) Pilih Advanced. Sesudahnya, Anda akan menemukan menu baru yang akan kita gunakan. Mari, kita ubah menu tersebut.
3) Pilih Adjust FSB Speed menjadi Max Performace. Max Performace ini akan mengubah FSB agar prosesor menjadi 900MHz. Jika ingin mengembalikan ke kondisi default atau 630MHz, pilih Max Battery Life.


Nah, untuk membuktikan apakah update BIOS untuk menaikkan prosesor ke 900MHz ini sukses atau tidak, silakan masuk ke Control panel > System. Di sana Anda bisa melihat informasi 900MHz. Atau, Anda bisa juga menggunakan software CPU Z (www.cpuid.com/download/cpuz_147.zip) untuk melakukan pengujian.

Jumat, 15 Agustus 2008

konfigurasi postfix

command_directory = /usr/sbin
daemon_directory = /usr/lib/postfix
myhostname = mail.mymailaddy. net
mydestination = $myhostname, localhost.$mydomain, $mydomain
mynetworks = 192.168.1.0/24, 127.0.0.0/8
home_mailbox = Maildir/
mail_spool_directory = /var/spool/mail
alias_maps = hash:/etc/postfix/aliases
mailbox_command = /usr/bin/procmail -Y -a $DOMAIN
mailq_path = /usr/bin/mailq.postfix
setgid_group = postdrop
manpage_directory = /usr/share/man
debug_peer_level = 1
debugger_command = PATH=/usr/bin:/usr/X11R6/bin xxgdb
$daemon_directory/$process_name $process_id & sleep 5
sendmail_path = /usr/sbin/sendmail.postfix
delay_warning_time = 4
relayhost = smtp.myisp.com

Kamis, 14 Agustus 2008

INSTALL XMMS DI UBUNTU 8.04

INSTALL PAKET UNTUK COMPILE XMMS

#apt-get install autotools-dev automake1.9 libtool gattext libasound2-dev
libaudiofile-dev

#apt-get install libgl1-mesa-dev libglib1.2-dev libgtk1.2-dev libesd0-dev libice-dev libmikmod2-dev libogg-dev

# apt-get install libsm-dev libvorbis-dev libxxf86vm-dev libxml-dev libssl-dev build-essential make

Buat temporary directory untuk persiapan XMMS
# mkdir ~/build
# cd ~/build

Download sources XMMS
#wget http: //xmms.org/files/1.2.x/xmms-1.2.11.tar.gz

Extract filenya :
# tar xvf xmms-1.2.11.tar.gz
# cd xmms-1.2.11/

Compile dan Install
# ./cnfigure -prefix=/usr
# make
# make install

jika sudah sekesai Jalankan XMMS
Tekan F12 dan masukan xmms

Minggu, 27 Juli 2008

MEMBUAT DNS SERVER DENGAN FEDORA8

Mau membuat DNS Server di Linux? Dengan berbagai Domain yang berbeda? Mudah saja, ikuti petunjuk saya (ini sudah terbukti berjalan dengan mulus dan ngga pernah trouble lho…)

Prosesnya begini:

  1. Interface Network card yang digunakan dipastikan sudah terkonfigurasi dengan baik (lihat file /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0)

  2. Edit file konfigurasi named (named.conf, sesuaikan dengan konfigurasi Anda! (termasuk lokasinya)

  3. Buat file zone untuk domain yang disebutkan (reverse dan resolv-nya)

  4. Edit konfigurasi /etc/resolv.conf

  5. Jalankan service named

  6. Jika hasilnya adalah [OK] maka DNS Server sudah berhasil, jika hasilnya [FAILED] maka harus check error, ketikkan saja command # tail -f /var/log/messages

  7. Dan jika masih error terus, bersabar dan berdoalah…

Untuk lebih jelasnya saya sertakan konfigurasi dan langkah-langkah yang saya lakukan:

Catatan: root direktori file konfigurasi saya adalah pada direktori /var/named/ (dengan lokasi ini (chroot) akan lebih aman daripada jika lokasi defaultnya pada /etc (yang sudah diketahui umum), tapi Anda perlu menyesuaikan dengan sistem Anda)

Bagian yang saya tambahkan pada file /var/named/chroot/etc/named.conf:

// ————-

// Resolve DNS

// ————-

zone “linuxer.local” IN {

type master;

file “zone/linuxer.local.zone”; //–> lokasi dan nama file zone

allow-update { key “rndckey”; };

allow-transfer { 192.168.0/26; }; //–> sesuaikan dengan netmask Anda

notify yes;

};

// ————-

// Reverse DNS

// ————-

zone “0.168.192.in-addr.arpa” IN {

type master;

file “zone/0.168.192.in-addr.arpa.zone”;

allow-update { key “rndckey”; };

allow-transfer { 192.168.0/26; };

notify yes;

};

include “/etc/named.primary.conf”; //–> menyertakan konfigurasi untuk virtual domain

Setelah itu saya membuat file dengan nama named.primary.conf yang saya letakkan pada direktori /var/named/chroot/etc yang menyatakan konfigurasi untuk virtual domain (maksud saya adalah agar memudahkan untuk menambah berapapun jumlah domain yang diinginkan):

Berikut sebagian (2 virtual domain) dari isi file /var/named/chroot/etc/named.primary.conf:

// —————————-

// Virtual domain fxekobudi.local

// —————————-

zone “fxekobudi.local” IN {

type master;

file “zone/fxekobudi.local.zone”;

allow-update { key “rndckey”; };

allow-transfer { 192.168.0/26; };

notify yes;

};

// —————————-

// Virtual domain forum.local

// —————————-

zone “forum.local” IN {

type master;

file “zone/forum.local.zone”;

allow-update { key “rndckey”; };

allow-transfer { 192.168.0/26; };

notify yes;

};

Setelah saya simpan, saya buat direktori untuk file zone domain dan virtual domain pada /var/named/chroot/var/named/ dan merubah permissionnya dengan perintah:

[root@server nafis]# mkdir /var/named/chroot/var/named/zone

[root@server nafis]# chown named.named /var/named/chroot/var/named/zone

Pada direktori zone tersebut saya letakkan file zone untuk domain, salah duanya adalah:

/var/named/chroot/var/named/zone/linuxer.local.zone (untuk resolve address)

$TTL 86400

@ IN SOA ns.linuxer.local. root.linuxer.local. (

77 ; Serial

3H ; refresh

15M ; retry

1W ; expiry

1D ) ; minimum

IN NS ns.linuxer.local.

IN MX 10 mail.linuxer.local.

ns IN A 192.168.0.44

mail IN CNAME ns

www IN CNAME ns

ftp IN CNAME ns

proxy IN CNAME ns

(Setelah disimpan, rubah permission file di atas dengan menjalankan command berikut:

# chown root.named * )

/var/named/chroot/var/named/zone/0.168.192-in.addr-arpa.zone (untuk reverse address)

$TTL 86400

@ IN SOA ns.linuxer.local. root.linuxer.local. (

77 ; Serial

3H ; refresh

15M ; retry

1W ; expiry

1D ) ; minimum

IN NS ns.linuxer.local.

44 IN PTR ns.linuxer.local.

Terakhir, saya rubah file /etc/resolv.conf menjadi:

search linuxer.local

nameserver 192.168.0.44

Dan terakhir lagi, saya jalankan service named saat itu juga:

[root@server nafis]# /sbin/service named start

Dan saya aktifkan service named untuk runlevel 3 dan 5 dengan command:

[root@server nafis]# /sbin/chkconfig –levels 35 named on

Dengan demikian pada notebook saya, dengan hanya menggunakan 1 IP address saya bisa memiliki 7 domain yang berbeda (kebetulan saya bikin 7. hehe… Nanti kalau saya bikin ISP sendiri saya akan bikin ribuan domain…)